close
TELP. KAMI : (021)2710.1381 - 9346.1965

Entri Populer

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Ingat tanggal 9 April 2014 nanti, saat buka lembaran kertas pemilih DPRD Kota Bekasi, carilah Partai Nomor 10-HANURA, Coblos Caleg Nomor 1, Syaherallayali, SE. - Do'akan dan Dukung Kami, Saatnya Hati Nurani Bicara

close

Sabtu, 19 Oktober 2013

Peduli Ekonomi Kerakyatan Berwawasan Lingkungan dengan cara KOCAK

Inspirator Komunitas Tukang Ojeg & Becak (KOCAK)

Syaherallayali, caleg Hanura Nomor 1, DPRD Kota Bekasi, dapil Bekasi Utara
Syaherallayali - Sekretaris DPC Hanura Kota Bekasi
Lalu siapakah sebenarnya jati diri seorang Syaherallayali, si pelopor berdirinya wadah organisasi Komunitas Ojeg dan Becak (KOCAK) ini?

Lelaki yang bekerja di PJTKI ini sangat prihatin dengan para tukang ojeg dan tukang becak yang ada di lingkungannya, dia beranggapan bahwa tukang ojeg dan tukang becak adalah warga masyarakat juga. "Mereka punya hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan mencari nafkah yang layak, bukan hanya itu tapi juga terlindungi dan bebas dari ancaman di sekitarnya," jelas bang Ral kepada kami.

"Coba saja anda rasakan bagaimana bisa tukang becak merasa nyaman menunggu penumpang sementara ada tukang ojeg yang juga ada di dekatnya menawarkan hal yang sama buat warga di sekitar lingkungan perumahan Duta Harapan. Demikian juga sebaliknya, apakah tukang ojeg juga merasa tak tersaingi dengan adanya tukang becak yang bisa membawa penumpang yang mungkin bisa jadi penyewa jasanya?"


Potensi konflik antara tukang ojeg dan tukang becak inilah yang menimbulkan ide Bang Ral untuk dijadikan suatu peluang kemitraan dan kerjasama dan jadi hal yang positif. Bagi lelaki yang beristrikan Ekaningsih Duhitawati, SE., Ak. ini diperlukan satu wadah organisasi yang menampung para tukang becak dan tukang ojeg agar mereka lebih guyub (rukun damai) seperti KOCAK.

Dengan menjadi anggota paguyuban tukang ojek dan tukang becak, maka semua anggotanya terjamin kesejahteraannya dan keamanannya dalam mencari nafkah, bahkan dalam beberapa program kegiatannya di masa mendatang, ada pelatihan teknis yang meningkatkan kemampuan dan keterampilan hidup bari para anggotanya, seperti pelatihan perbengkelan dan keahlian permesinan.

Ketika ditanya apakah akan merubah nasib para tukang becak dan tukang ojeg melalui organisasi KOCAK yang dipimpinnya itu, dengan mengimport kendaraan seperti motor becak seperti yang ada di Medan, Sumatera utara atau daerah lainnya di pulau Andalas? Syaherallayali menjawab dengan tegas, "Saya tidak mau merubah jika tidak diperlukan sekali atau tidak mendesak, jika para tukang becak menjadi supir motor becak. Demikian juga bagi para tukang ojeg."

Bagi lelaki yang menjabat jadi sekretaris DPC Partai Hanura Kota Bekasi ini, meningkatkan keterampilan hidup para tukang becak dan tukang ojeg jauh lebih bermanfaat sekarang ini daripada memberikan modal motor becak bagi mereka. Pendapatnya itu ada benarnya juga, mungkin lain halnya jika di waktu mendatang motor becak menjadi satu trend tuntutan wajib atau  kebutuhan transportasi warga yang diminta masyarakat Bekasi.

"Dengan mengorganisir para tukang ojeg dan tukang becak, Kocak menjadi fasilitator dan pengatur kebijakan yang saling menguntungkan bagi semua anggotanya," imbuh bang Ral yang sudah belasan tahun mengelola tenaga kerja di PJTKI terkemuka di Jakarta ini.

Khusus untuk tukang becak, mereka punya area wajib dan area hak trayek khusus dalam mendapatkan pelanggannya, demikian pula tukang ojeg. Di komplek perumahan Duta Harapan yang luas ini, jasa transportasi warga seperti becak memang menjadi pilihan para ibu rumah tangga dan anak untuk jarak dekat di dalam lingkungan perumahan. Sedangkan ojeg dibutuhkan sebagai transportasi warga untuk jarak yang lebih jauh serta keluar komplek perumahan dimulai dari pintu gerbang Duta Harapan.

Inisiatif pengurus RW yang dipelopori bang Ral ini membuat aturan agar tidak timbul masalah pergesekan kepentingan antara tukang ojeg dan tukang becak dengan membagi wilayah kerja masing-masing. Untuk kebutuhan transportasi dalam lingkungan komplek perumahan, warga bisa mendapatkan jasa tukang becak.
Sedangkan tukang ojeg hanya diperbolehkan mengantarkan warga dari pintu luar gerbang keluar komplek Duta Harapan atau hanya mengantarkan warga atau tamu dari luar ke tujuan di dalam area komplek perumahan. "Jadi masing-masing ojeg maupun becak tidak merasa dirugikan malah timbul kekompakan di antara mereka," pungkas Bang Ral mengomentari manfaat yang didapat dari Komunitas Ojeg dan Becak, di Komplek Duta Harapan, kecamatan Bekasi Utara.
Sidik Rizal, www.kandidat-kandidat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanura Tak Kan Khianat - Hidup Mati Bersama Rakyat

BeritaTerkini

H. Mulyadi Caleg PDIP Kota Bekasi




. Murfati Lidianto, SE .-

: H.M. Zaini - Kota Bekasi :-